Mengukur Potensi Kekuatan Persebaya Di Menpora Cup 2021

Menpora Cup 2021 tinggal menghitung hari untuk dimulai. Tepatnya 23 Maret nanti gelaran pertama sepakbola resmi akan kick off setelah lebih dari satu tahun penggemar bola nasional harus "puasa" menikmati sepakbola.

Persebaya tidak pernah kehabisan potensi pemain muda (Photo dok Persebaya.id)


Persebaya sebagaimana diberitakan sebelumnya akan tergabung di grup C sang akan dihelat diStadion Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung bersama Persik, Persela, PSS, dan Madura United.

Lantas bagaimana peluang Persebaya di grup C?

Menilik aktifitas transfer Persebaya ada beberapa hal menarik yang bisa mempengaruhi potensi peluang Persebaya untuk menggebrak di fase grup Menpora Cup 2021.

1. Pemain kunci hengkang

Persebaya memulai aktivitas transfer dengan kesan negatif. 4 pemain asing yang menjadi tonggak kekuatan musim lalu memilih pergi karena ketidak jelasan aktifitas sepak bola tanah air. Mahmoud Eid, Makan Konate, David da Silva dan Aryn Williams memilih keluar dari Indonesia. Keluarnya pemain asing akan sangat mengurangi kekuatan Persebaya melihat bagaimana peran mereka di tim. Mengganti mereka dengan pemain lokal ibarat mencari jarum ditumpukan jerami, sangat sulit ditemukan yang sekualitas bahkan dengan yang standart tim nasional.

Belum usai masalah pemain asing, tidak disangka, beberapa pilar lokalpun memilih hengkang. Tidak tanggung tanggung, nama sekaliber Irfan Jaya, Angga Saputro dan Hansamu Yama memilih pergi dengan berbagai alasan.

2. Pemain Pengganti  yang meragukan

Begitu ditinggal banyak pemain kunci, Persebaya segera bergerak mencari pengganti. Beberapa pemain didatangkan. Samsul Arif, Ady Setiawan, Frank Sokoy, & Reva Adi Utama. Ditambah beberapa pemain junior diundang untuk latihan bersama agar menunjukkan potensinya di depan pelatih. Marselino Ferdinan, Rangga, Ruy Arianto adalah diantara nama nama yang dipanggil. Kebanyakan dari mereka merupakan bagian dari tim nasional kelompok umur.

Dari daftar pemain yang masuk, secara potensi bisa saja akan melahirkan pemain pemain hebat baru tetapi tentu butuh proses. Meski begitu optimisme harus terus digaungkan.

Melihat aktifitas transfer yang terjadi, bijak rasanya apabila manajemen lebih memilih untuk menggunakan Menpora Cup sebagai sasaran antara saja. Manajemen memilih menggunakan 100% pemain lokal. Keputusan yang bisa saja mengurangi peluang Persebaya untuk melangkah jauh tetapi di satu sisi memberi peluang untuk para pemain terutama pemain muda agar lebih memperoleh menit bermain yang lebih banyak. Hasilnya tentu pemain kuda akan lebih matang untuk menghadapi ajang yang lebih bergengsi yaitu Liga 1.

Belum lagi melihat sejujurnya kualitas pemain Indonesia itu baik yang level liga 2 sampai yang level tim nasional sebenarnya tidak begitu banyak berbeda. Hanya kesempatan saja yang membuat kematangan menjadi berbeda.

Jadi, meski ditinggal banyak pemain pilar bukan alasan untuk Persebaya menjadi kalah sebelum Bertanding. Kita punya pemain muda potensial. Kita punya tradisi melahirkan pemain bintang.

Apa yang dikhawatirkan???

Posting Komentar

0 Komentar