Perjalanan Persebaya dalam mengarungi musim ini belum menemukan jalan yang mulus. Sempat 2 pertandingan win streak, Persebaya kembali harus turun peringkat karena 2 kekalahan beruntun yaitu saat melawan Bali United di kandang dan semalam hancur lebur dikalahkan tuan rumah PSM Makassar 3-0 di Pare-pare.

Lantas salahnya dimana ??

Tidak bisa dipungkiri, rekrutan Persebaya musim ini sedari awal sudah menggambarkan bahwa tim ini tidak dalam posisi untuk mmperebutkan gelar juara. Kerangka tim yang musim lalu bermain gemilang justru hengkang ke berbagai tim dengan berbagai alasan. Sebut saja Taisei Marukawa yang merupakan pemain terbaik liga 1 musim lalu, memilih menyebrang ke PSIS Semarang karena tawaran yang lebih menarik. Langkah Taisei di ikuti Allie Sesay dan Oktafianus Fernando yang memilih tim yang sama untuk musim ini. Bruno Morierra juga memilih pergi demi mengejar impiannya bermai di Eropa setelah mendapat tawaran dari klub Yunani.
Dan masih banyak pemain yang lain yang merupakan pemain inti yang keluar. Sementara pengganti yang masuk tidak bisa dikatakan sepadan atau setidaknya belum bisa dikatakan sepadan dari pemain yang hengkang.

Pemain pemain seperti Andre Octavianus, Brylian Aldama dan Alta Ballah memang secara potensi tidak bisa dipandang sebelah mata tetapi fakta kalau mereka masih butuh waktu untuk benar benar siap untuk menjadi pemain yang mapan.

Alhasil, Pemain pemain lama yang bertahan seolah harus berjuang keras menutupi lubang lubang yang menganga sembari menunggu pemain baru bisa sattle dengan gaya main khas Bajol Ijo.

Sepertinya target 3 besar yang dicanangkan manajemen musim ini akan sulit tercapai kalau tidak boleh dikatakan mustahil di raih menilik penampilan Persebaya dibandingkan penampilan kontestan liga 1 lainnya yang lebih on fire seperti Madura United, Borneo FC, Bali United atau Persija.

Diputaran kedua dibutuhkan langkah besar untuk memperbaiki performa tim dengan penambahan pemain level grade A atau paling tidak mempercepat pematangan pemain baru